Hidup hemat atau frugal living adalah pilihan bijak yang harus dilakukan saat ini. Ketika penduduk bumi semakin padat, sumber daya semakin terbatas, dan inflasi semakin meninggi, frugal living adalah solusinya. 

Memang tidak mudah menerapkan pola hidup hemat, ada banyak tantangan yang dihadapi. Namun, jangan kecil hati Mums, tersedia berbagai macam strategi yang bisa dicoba. Hasilnya akan Mums rasakan langsung saat itu juga. 

Kabar buruknya, tantangan hidup hemat sangatlah banyak datang dari berbagai arah. Tidak mudah memang.  Di antaranya, promosi besar-besar yang menggoda iman, dorongan teman sepergaulan atau komunitas yang tidak semuanya memiliki konsep hidup hemat. Juga minimnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, sahabat, dan teman kerja. 

Namun, apapun bentuknya hambatan tersebut, akan terasa ringan jika tekad dan semangat untuk hidup hemat sudah membara di dada. 

Baca juga: 10 Tanaman Pembersih Udara di Dalam Ruangan

Tips Memulai Frugal Living dan Hidup Hemat

Membelanjakan uang dengan cermat adalah salah satu cara untuk hidup hemat dengan tidak ugal-ugalan menggunakan uang yang ada. Mulailah dari diri sendiri, kebutuhan pribadi lalu bergeser pada kebutuhan keluarga. 

Berikut ini tips memulai frugal living atau hidup hemat dan cermat agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. 

1. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

Selama ini Mums berbelanja atas dasar ingin? Coba cek belanjaan Mums, mana yang beneran butuh mana yang sekadar lapar mata. Berbelanja tidak dilarang bahkan wajib untuk kebutuhan dasar. Setelah itu stop. Jika hanya keinginan karena melihat barang yang lucu padahal sudah ada punya barang sejenis dan tidak mendesak, ini namanya keinginan atau laper mata. Sebaiknya dihindari, ingat ada kebutuhan lain yang jauh lebih penting dan mendesak. 

2. Buatlah daftar pengeluaran rutin

Sebelum Mums keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga setiap bulannya. Disiplin dengan catatan akan terhidari dari sifat boros yang tidak diperlukan. Setelah itu, catat setiap pengeluaran untuk memudahkan pelacakan jika terjadi sesuatu. Pencatatan ini juga penting sebagai evaluasi jika ada pengeluaran yang tidak penting atau ingin menghemat dana yang ada ketika terjadi kedaruratan. 

3. Alokasikan dana darurat, tabungan, dan investasi

Daripada belanja yang tidak perlu, coba alihkan dananya untuk tiga pos ini, jika tidak ingin terjadi masalah dalam keuangan. Dana darurat dibutuhkan ketika terjadi sesuatu yang sifatnya fatal dan mendesak seperti sakit atau musibah lainnya sehingga tidak mengganggu pengeluaran rutin. Menabung penting untuk mengantisipasi pengeluaran tidak terduga dan sebagai dana taktis cadagangan. Investasi jelas untuk menambah pemasukan, asset, dan nilai uang yang dimiliki.